REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Polisi antiteror Norwegia pada Kamis menyatakan mereka telah diberitahu mengenai serangan teror yang direncanakan terhadap negeri itu.
Dalam taklimat yang diselenggarakan secara terburu-buru, Alana Bjoernland, Kepala Lembaga Polisi AntiTeror Norwegia (PST) mengumumkan beberapa orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan satu organisasi di Suriah berencana melancarkan serangan di Norwegia dalam waktu beberapa hari.
PST menerima informasi itu dari sumber yang sangat bisa dipercaya, tapi tidak mengetahui di mana dan kapan serangan akan terjadi, kata kantor berita Norwegia, NTB. "Ada ancaman khusus terhadap Norwegia," kata Menteri Kehakiman Norwegia Anders Anundsen, Kamis (24/7).
Anundsen juga menyerukan kepada masyarakat Norwegia agar tetap berhati-hati dan penuh perhatian. Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dan staf kantor perdana menteri memusatkan perhatian pada pada penanganan ancaman nyata dan melakukan langkah keamanan pencegahan.
"Polisi di seluruh Norwegia sekarang disiagakan dan kehadiran personel polisi bersenjata akan ditingkatkan di berbagai tempat seperti tempat penyeberangan perbatasan, bandar udara, stasiun kereta," kata Vidar Refviksanden, Penjabat Kepala Pasukan Polisi Norwegia.
Semua wilayah kepolisian di seluruh Norwegia sekarang disiagakan dan tindakan akan dilakukan sesuai dengan rencana yang disusun setelah ancaman tersebut diketahui.
Setelah pengumuman PST itu, personel polisi bersenjata sudah dikerahkan di Kabupaten Hedmark, untuk memantau tempat penyeberangan perbatasan dan stasiun kereta serta melakukan pemeriksaan terhadap bus dan kereta dari luar negeri.
Wilayah lain kepolisian di Norwegia juga mengumumkan mereka akan melakukan tindakan sesuai dengan ancaman teror yang ada.