Jumat 25 Jul 2014 08:32 WIB

Warga Gaza Berpikir akan Meninggal

Rep: C83/ Red: Erik Purnama Putra
The Israeli community of Netiv Haasara is seen in front of flares fired by the Israeli army in Gaza July 23, 2014.
Foto: Reuters/Amir Cohen
The Israeli community of Netiv Haasara is seen in front of flares fired by the Israeli army in Gaza July 23, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Satu mil di sebelah timur perbatasan Gaza dengan Israel, sebuah jalan yang biasanya ramai terlihat sepi senyap. Semua toko tutup, tidak ada yang berani lalu lalang. Rumah-rumah beratap rata berdiri kosong.

Sejak pasukan Israel memasuki Gaza, tentara dan tank-tank berusaha mengukir zona di sepanjang perbatasan, di mana Hamas tak dapat meluncurkan roket atau menyusup lewat terowongan. 

Para pengungsi bisa melarikan diri ke Bani Suheila, tempat terdekat yang memungkinkan bagi keselamatan. Namun, zona mati itu cenderung meluas ketika tentara Israel masuk lebih dalam ke Gaza. Mereka menggusur lebih banyak orang. Pusat Bani Suheila mungkin terlihat normal saat ini, tapi besok kota ini bisa tak bernyawa lagi. Para pengungsi memutuskan pergi ke pusat Khan Younis, kota terbesar di Gaza. 

Seorang warga Palestina terlihat di sebuah bangunan yang rusak. Saksi mata mengatakan dia menjadi sasaran serangan udara Israel di Kota Gaza. Raja’a Abu Latifa (30), meninggalkan rumahnya di Abasan, hampir setengah mil dari perbatasan setelah gedung gedung itu rusak ditembak tank Israel. 

Pada awalnya, Latifa membawa anak laki-laki dan empat anak perempuannya yang berumur 12-18 bulan ke rumah mertuanya. Tak lama kemudian, sekitar 30 orang berkumpul di gedung ini. Pada Senin (21/7), tempat yang mereka harapkan menjadi surge diserang. “Rumah itu penuh dengan asap dan tiba-tiba seperti reruntuhan,” kenang Latifa. 

“Kami memutuskan bahwa kami harus pergi. Kami mulai mengucapkan selamat tinggal satu sama lain karena kami pikir akan meninggal. Aku memegang anak laki-lakiku dan memeluknya,” ujar Latifa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement