REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan mortir pada sebuah rumah di Gaza menewaskan satu orang, Jumat, sehingga total korban tewas menjadi lebih dari 800 warga Palestina setelah salah satu hari paling berdarah konflik itu.
Tembakan mortir menghantam satu rumah di kota selatan Khan Yunis, kata Juru bicara Layanan Darurat Ashraf al-Qudra, menewaskan sedikitnya satu orang.
Hampir 100 warga Palestina tewas pada Kamis, menurut angka Juru bicara pelayanan darurat Ashraf al-Qudra, saat Israel menekan dengan serangan 18 hari untuk membasmi penembakan roket Gaza.
Proyektil-proyektil ditembakkan ke Israel telah menewaskan tiga warga sipil - dua orang Israel dan pekerja migran Thailand - dan pertempuran di dan sekitar Gaza telah menewaskan 32 tentara Israel.
Ini adalah konflik paling berdarah di wilayah Palestina yang terkepung sejak operasi militer Israel 2009 di sana.
LSM menyebut sekitar 80 persen dari jumlah korban sipil Palestina, termasuk sejumlah besar perempuan dan anak-anak.