Jumat 25 Jul 2014 10:09 WIB

Israel Serukan Boikot Bisnis dengan Arab

Rep: c64/ Red: Mansyur Faqih
Demonstran di Yunani, Kamis (24/7) membakar bendera Israel sebagai tanda protes terhadap agresi militer ke Gaza.
Foto: ap
Demonstran di Yunani, Kamis (24/7) membakar bendera Israel sebagai tanda protes terhadap agresi militer ke Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Israel menyerukan untuk memboikot bisnis dengan Arab. Seruan boikot ini diserukan oleh Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Liebermen setelah Turki menyerukan boikot produk Israel.

Middle East Monitor (MEMO), Rabu (23/7) melaporkan, Liebermen menyerukan kepada orang-orang Yahudi Israel untuk memboikot bisnis di negara-negara Arab. Tindakan itu sebagai aksi balasan seruan negara Arab lainnya terkait aksi yang sama terhadap produk dan investasi Israel. 

MEMO menyebut, sebuah suratkabar harian Isarel mengatakan, Liebermen meyampaikan seruannya membokoikot bisnis Arab melalui akun Facebook pribadinya. 

"Saya menyerukan kepada semua orang untuk tidak berbelanja lagi di toko-toko dan berbisnis dengan orang-orang Arab dan ikut berpartisipasi melakukan boikot sebagaimana yang dideklarasikan oleh petinggi Komite Pemantau Arab sebagai aksi balasan," tulisnya. 

Senin (21/7) warga Arab Israel di kota-kota seperti Umm Al-Fahm, Sakhnin dan Nazareth melakukan aksi boikot terhadap produk Isarel. Pemboikotan tersebut sebagai tanda protes atas agresi Israel terhadap Gaza. 

Hingga saat ini tercatat lebih dari 140 fasilitas umum, 60 bangunan masjid dan 120 fasilitas pendidikan sudah menjadi korban serangan militer zionis Israel. Sedangkan,  jumlah korban meninggal di Gaza mencapai 718 jiwa dan 4.750 lainnya luka-luka sejak 18 hari agresi mereka terhadap Gaza. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement