Jumat 25 Jul 2014 11:02 WIB

Palestina Kekurangan Pasokan Darah

Rep: c64/ Red: Mansyur Faqih
Warga Palestina menyumbangkan darahnya di Rumah Sakit Ramallah di Tepi Barat, Palestina, Jumat (25/7)
Foto: ap
Warga Palestina menyumbangkan darahnya di Rumah Sakit Ramallah di Tepi Barat, Palestina, Jumat (25/7)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Memasuki hari ke-18, Israel terus menggempur Gaza dan keadaan pun terus mempuruk. Setelah air, makanan dan obat-obatan yang terus berkurang, kini Palestina mengalami defisit pasokan darah.

Mi'raj News Agency (MINA), Jumat (25/7) mengabarkan, kekurangan pasokan darah terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah warga Palestina yang terluka.

Karenanya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan seluruh rakyatnya untuk mengumbangkan darah di rumah sakit dan bank darah yang ada di kota Tepi Barat. 

Seruan tersebut disampaikan untuk para pemimpin dan pemerintah serta rakyat Palestina lainnya. Hingga saat ini tercatat lebih dari 140 fasilitas umum, 60 bangunan masjid dan 120 fasilitas pendidikan sudah menjadi korban serangan militer Zionis Israel.

Sedangkan, jumlah korban meninggal di Gaza mencapai 718 jiwa dan 4.750 lainnya luka-luka sejak 18 hari agresi mereka terhadap Gaza. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement