Jumat 25 Jul 2014 11:26 WIB

Komite Palang Merah Internasional Kutuk Agresi Israel

Rep: c64/ Red: M Akbar
Komite Palang Merah Internasional (ICRC)
Foto: AP
Komite Palang Merah Internasional (ICRC)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengutuk serangan serdadu zionis Israel terhadap sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza.

Seperti yang dilansir Mi'raj News Agency (MINA) Jumat (25/7), pesawat tempur F-16 milik negara zionis itu telah menembakkan rudal ke lantai tiga RS Syuhada AL-Aqsha di Deir Balah, Gaza bagian tengah. Militer zionis menembakkan RS tersebut beberapa kali dan menargetkan ruang operasi, laboratorium dan ruang administrasi.

Penyerangan tersebut mengakibatkan kerusakan parah terhadap fasilitas-fasilitas rumah sakit. Setelah penyerangan tersebut, tim ICRC mengunjungi lokasi dan mengevaluasi kerusakan dengan  membawa serta SDM dan material untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada rakyat Palestina.

"Kejadian ini belum mewakili gambaran lain dari bahaya yang dihadapi oleh staf pelayanan kesehatan, pasien, staf ambulans dan rumah sakit, dalam konflik saat ini di Gaza," kata Christian Cardon, kepala sub-delegasi ICRC di Gaza.

Ia berkata, seharusnya dalam keadaan di tengah-tengan peperangan, seharusnya orang dapat menerima perawatan medis dengan aman.

Sebelumnya, tepat pada Kamis (17/7) pasukan Zionis Israel memborbardir dengan rudal dari pesawat tempur F-16 RS El-Wafa, Gaza bagian timur. Meski tidak ada korban, tetapi serangan tersebut meneybabkan kepanikan paramedis dan mengharuskan mengevakuasi pasien sebanyak 17 orang.

ICRC mengingatkan semua pihak bahwa merupakan sebuah kewajiban mereka untuk menghormati dan melindungi semua personil medis,ambulans dan fasilitas-fasilitas medis, sebagaimana yang diatur dalam badan hukum kemanusiaan internasional.

"Para pihak yang terlibat konflik harsu memastikan bahwa tenaga medis tidak terancam atau dirugikan begitu pula dengan rumah sakit dan ambulans tiodak boleg diserang, dirusak maupun disalahgunakan." kata Cardon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement