REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Otoritas Gaza mengungkapkan pasukan Israel melemparkan granat di sebuah sekolah yang dibangun PBB pada Kamis (24/7) waktu setempat. Ashraf al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, menjelaskan serangan ini telah menewaskan 15 orang dan 200 orang lainnya terluka. Serangan ini menambah daftar panjang korban jiwa Palestina menjadi 760 jiwa.
Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon menyatakan keprihatinannya terhadap serangan sekolah di Beit Hanoun di Jalur Gaza Utara ini. ''Banyak yang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak serta staf PBB. Keadaan masih belum jelas. Saya sangat mengutuk tindakkan ini,'' katanya yang dilansir DNA India, Jumat (25/7).
Fotografer Reuters mengungkapkan banyak genangan darah berceceran di tanah dan di atas meja siswa di depan halaman sekolah dekat dengan tanda bekas granat.
Keluarga korban terus menangis dan berlari membawa anak-anak mereka ke rumah sakit tempat para korban dirawat. Laila Al-Shinbari, seorang wanita yang berada di sekolah mengatakan para keluarga sudah berkumpul di halaman mengharapkan untuk dievakuasi segera oleh Palang Merah.
''Kita semua duduk di satu tempat ketika tiba-tiba empat granat mendarat di kepala kita. Badan menempel di tanah, ada darah dan jeritan. Anakku sudah mati dan semua kerabat saya terluka termasuk anak-anak saya yang lain,'' ujar Laila sambil menangis.