REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Laboratorium forensik pemerintah Korea Selatan gagal menentukan penyebab kematian meninggalnya kepala keluarga pemilik Chonghaejin Marine Co Ltd., perusahaan yang mengoperasikan feri Sewol Yoo Byung-eun
Dilansir dari Belfast Telegraph, Jumat (25/7), jasad yang sudah membusuk itu ditemukan pada 12 Juni di sebuah kebun plum. Pengumaman kepastian jenazah itu merupakan Yoo membuat publik Korsel geram karena polisi butuh waktu lama mengidentifikasinya.
Badan Forensik Nasional telah mengambil contoh DNA dan sidik jari Yoo. Hingga saat ini, Korsel masih melakukan upaya perburuan besar terhadap Yoo meski jenazahnya sudah ditemukan. Uji DNA pria 73 tahun tersebut membutuhkan waktu 40 hari.
Badan forensik mengatakan telah melakukan uji coba tambahan terhadap jasad Yoo, namun tidak bisa menentukan penyebab pasti kematiannya karena kondisinya sudah membusuk. Kepala badan forensik Seo Joongseok dan dokter forensik lain mengatakan dalam konferensi pers mereka tidak menemukan bukti yang menunjukkan Yoo diracun, mati lemas, meninggal karena pengaruh luar atau penyakit.