REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Krisis pangan di Sudan Selatan sekarang adalah yang terburuk di dunia, kata Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Jumat (25/7) saat menyerukan pendanaan mendesak untuk meningkatkan pengiriman bantuan sangat dibutuhkan.
Sekitar 3,9 juta orang - yang mencakup satu dari tiga orang di seluruh negeri itu - akan kelaparan karena pertempuran di Sudan Selatan terus berlanjut, menurut para pejabat PBB. Dewan Keamanan menggambarkan satu "bencana situasi kerawanan pangan di Sudan Selatan yang sekarang terburuk di dunia" dan mengatakan bahwa negara itu berada di ambang kelaparan jika pertempuran terus berlanjut.
DK PBB menyerukan negara-negara yang menjanjikan 618 juta dolar AS bantuan untuk Sudan Selatan di satu konferensi pada Mei untuk melaksanakan janji-janji mereka dan untuk meningkatkan komitmen mereka. Pertempuran meletus di Sudan Selatan pada Desember, dipicu oleh perebutan kekuasaan antara Presiden Salva Kiir dan wakilnya Riek Machar.
Ke-15 anggota Dewan Keamanan juga mengutuk putaran terakhir pertempuran di sekitar kota Nasir, dan mengingatkan pihak-pihak yang berperang bahwa serangan terhadap warga sipil dapat menyebabkan penuntutan kejahatan perang.