REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membuat kesepakatan tentang energi dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. Kesepakatan itu sebagai awal perjalanannya ke beberapa negara Amerika Latin.

Abe bertemu dengan Pena Nieto di istana kepresidenan dan mengakhiri pembicaraan dengan menandatangani sejumlah kesepakatan.

Kesepakatan baru tersebut meliputi pula kerja sama antara perusahaan minyak Meksiko, Pemex dengan Bank Pembangunan Jepang. Serta antara Pemex dengan perusahaan minyak, gas dan logam nasional Jepang.

Agenda perjalanan Abe terutama ditujukan untuk mencari sumber daya baru. Khususnya setelah pembangkit nuklirnya di Fukushima terpaksa ditutup akibat bencana alam tsunami.

Kedua negara belum mengeluarkan perincian kerja sama tersebut. Namun harian terlaris Jepang, Yomiuri Shimbun melaporkan, Tokyo merencanakan membantu Meksiko dalam mengembangkan sektor gas yang baru berdiri. Kemudian akan mulai mengimpor gas Meksiko pada pertengahan 2020.

Meksiko juga akan melakukan perubahan sektor energi. Kongres juga berusaha mengakhiri monopoli Pemex yang sudah berlangsung selama 75 tahun dengan membuka pintu sektor gas dan minyak bagi perusahaan asing.

Kedua kepala negara yang sama-sama terpilih pada 2012 itu saling memuji atas reformasi yang mereka terapkan.

Pena Nieto memuji transformasi besar yang dilakukan Abe dalam program fiskal dan keuangan yang meringankan. Sementara Abe yang menggambarkan kesamaan dalam gaya kepemimpinan mereka, mengatakan bahwa reformasi itu menjadi strategi pertumbuhan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika