REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Sebanyak 118 orang yang berada di dalam maskapai penerbangan Aljazair, Algerie Air tewas. Hal ini dipastikan oleh tim investigasi pesawat, Jumat (25/7).
Pesawat Algerie Air dengan nomor penerbangan AH5017 jatuh di wilayah terpencil di sekitar Gurun Mali Utara pada Kamis (24/7). Sebelumnya, menara pengawas melaporkan telah kehilangan kontak dengan pesawat, sekitar 50 menit setelah lepas landas.
Sesaat sebelum menghilang, pilot mengatakan hendak mengubah rute karena kondisi cuaca yang buruk. Tim penyidik menyimpulkan cuaca buruk sebagai penyebab utama kecelakaan.
Pesawat dengan jenis McDonell Douglas MD-23 itu dikatakan hancur saat mendarat dengan keras di tanah. Tidak ditemukan adanya indikasi serangan atau pembajakan yang mengakibatkan pesawat jatuh.
"Tentara Prancis yang melakukan penyelidikan lebih dulu telah menyimpulkan cuaca buruk sebagai penyebab jatuhnya pesawat AH5017. Sayangnya, tidak ada yang selamat dalam kecelakaan ini," ujar Presiden Prancis Francois Hollande, dilansir Reuters, Jumat (25/7).
Sebagian besar penumpang dalam AH5017 adalah warga negara Prancis. Sebanyak 54 warga Prancis tercatat berada dalam penerbangan tersebut. Kemenlu Prancis juga mengkonfirmasi seluruh warga negaranya yang menjadi penumpang pesawat tewas.