REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Ratusan warga Palestina memadati jalan-jalan utama Kota Gaza, Sabtu (26/7). Hal ini dapat mereka lakukan menyusul gencatan senjata kemanusiaan yang tengah dilakukan Israel dan Hamas selama 12 jam.
Dengan berlakunya gencatan senjata ini, warga Gaza memanfaatkan waktu sementara tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Selama 19 hari serangan Israel berlangsung, banyak warga yang ketakutan untuk pergi keluar dari rumah mereka. Ratusan toko, juga berbagai instansi di Gaza tutup selama serangan tersebut.
Pasukan militer Israel berjanji untuk berhenti melakukan serangan selama 12 jam untuk alasan kemanusiaan. Namun, mereka mengatakan tidak akan berhenti dalam mencari dan menghancurkan terowongan yang digunakan Hamas untuk memasuki wilayah Israel.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah meminta para pihak, baik Israel mamupun Hamas untuk saling menahan diri dan melakukan gencatan senjata. Hal ini menyusul semakin bertambahnya warga sipil Gaza yang menjadi korban serangan Israel.
Sebelumnya, Israel telah diminta untuk melakukan gencatan senjata selama seminggu. Gencatan senjata dimaksudkan agar warga Gaza dapat merayakan hari raya Idul Fitri yang akan berlangsung dua hari mendatang.Namun, Israel menolak usulan tersebut dan hanya menyepakati gencatan senjata selama 12 jam.