REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon Sabtu menyambut perpanjangan jeda kemanusiaan 12 jam di Jalur Gaza dan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan tujuh hari, serta mendesak segera mengakhiri blokade di Jalur Gaza.
"Saat jeda mendekati akhir, ada gambaran yang tak terhitung warga Gaza berusaha untuk kembali ke kehidupan sehari-hari mereka, sambil mengurus mereka yang terluka dan menghadiri pemakaman mereka yang meninggal," kata kantor pers Ban dalam satu pernyataan.
"Gambaran-gambaran ini memperjelas bahwa kita berhutang kepada orang-orang Gaza dan Israel upaya baru untuk mengkonsolidasikan jeda ini dalam pertempuran menjadi gencatan senjata yang lebih berkelanjutan," kata pernyataan itu.
Sekretaris Jenderal "oleh karena itu sangat mengimbau sekali lagi kepada semua pihak untuk menyatakan gencatan senjata kemanusiaan tujuh hari di Gaza sebagai awal untuk memperbarui proses politik sebagai satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian yang tahan lama," menurut pernyataan itu.
Sekjen sangat mendesak para pihak, setidaknya untuk memperpanjang jeda permusuhan yang berakhir hari ini. Dia menegaskan bahwa setiap upaya perdamaian yang tidak mengatasi akar penyebab krisis hanya akan melakukan sedikit lebih dari mengatur tahap untuk siklus kekerasan berikutnya.
"Blokade dan penutupan di Gaza harus diakhiri, harus ada keamanan berdasarkan pengakuan timbal balik, dan harus ada solusi dua negara yang layak di mana Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan," kata pernyataan itu menyimpulkan.
Saat agresi Israel di Gaza memasuki pekan ketiga, lebih dari 1.000 warga sipil telah tewas dan sekitar 6.000 lainnya terluka.