Senin 28 Jul 2014 11:30 WIB

Rusia Kecam Sanksi Uni Eropa

Rep: C87/ Red: Didi Purwadi
Aktivis pro-Rusia Ukraina
Foto: AP/Maxim Dondyuk
Aktivis pro-Rusia Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia marah terhadap sanksi tambahan yang dikenakan oleh Uni Eropa atas peran Moskow dalam situasi genting di Ukraina yang mengatakan mereka akan menghambat kerjasama keamanan dan merusak perang melawan terorisme dan kejahatan terorganisir.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga menuduh Amerika Serikat yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Moskow, memberikan kontribusi bagi konflik di Ukraina melalui dukungannya terhadap pemerintah pro-Barat di Kiev.

Sebanyak 28  negara Uni Eropa mencapai kesepakatan garis besar pada Jumat (25/7) untuk memaksakan sanksi ekonomi pertama di Rusia atas perilakunya di Ukraina tapi menimbang kembali untuk mengecualikan teknologi dalam sektor gas penting.

Uni Eropa juga memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset kepada para pemimpin layanan keamanan FSB dan dinas intelijen asing dan sejumlah pejabat tinggi Rusia lainnya. Mereka dinilai telah membantu membentuk kebijakan pemerintah Rusia yang mengancam kedaulatan Ukraina dan integritas nasional.

“Daftar sanksi tambahan bukti langsung bahwa negara-negara Uni Eropa telah menetapkan tujuan untuk sepenuhnya menjatuhkan skala kerjasama dengan Rusia atas isu-isu keamanan internasional dan regional. Termasuk memerangi perkembangbiakan senjata pemusnahan masal, terorisme, kejahatan terorganisir dan tantangan baru dan bahaya lainnya,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Sabtu (26/7).

Uni Eropa telah memberlakukan pembekuan aset dan larangan perjalanan pada puluhan pejabat senior Rusia atas penyerobotan Rusia terhadap semenanjung Crimea Laut Hitam Ukraina pada bulan Maret dan dukungan memerangi separatis pasukan Kiev di Ukraina Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement