REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel terus meluncurkan serangan bom dan menumpahkan darah serta kemarian warga Gaza yang sedang menjalankan bulan suci Ramadhan. Mereka akhirnya memutuskan untuk berdoa, bahkan berencana melaksanakan shalat Idul Fitri di dalam gereja umat Kristiani.
Solidaritas Umat Kristen di Kota Gaza menawarkan perlindungan bagi pengungsi Gaza di halaman Gereja Sait Porphyrius. Dilansir dari IB Times, Senin (28/7), para pengungsi wilayah Palestina mendapatkan ucapan 'Marhaban (selamat)' dari umat Kristiani setempat.
"Orang-orang Kristen membawa kami. Kami berterima kash kepada mereka yang sudah berdiri di samping kami," ujar seorang warga Gaza, Mahmud Khalaf.
Khalaf juga mengatakan komunitas Kristen sangat ramah dan sudah bertahun-tahun menjadi saudara mereka. Pria 27 tahun itu mengaku awalnya sangat sulit untuk menunaikan ibadah shalat di dalam gereja, namun mereka akhirnya terbiasa untuk itu karena umat Kristen membantu mereka, bahkan menyediakan buka puasa dalam beberapa kali terakhir.
Gereja tersebut sudah melindungi lebih dari 500 pengungsi perang Gaza. Lebih dari 800 warga Palestina telah tewas sejak peluncuran Operasi Perlindungan Perbatasan di Gaza oleh Israel.
Hamas telah menembakkan lebih dari dua ribu roket ke Israel selama periode tersebut dan menewaskan 34 warga Israel, termasuk 32 tentara dan sisanya pekerja.