Rabu 30 Jul 2014 06:00 WIB

Palestina Tawari Israel Gencatan Senjata dalam 24 Jam

Rep: c73/ Red: Fernan Rahadi
Serangan Israel ke kota Gaza. Akibat serangan itu, sarana dan prasarana publik di Gaza, hancur. Ini termasuk pusat tenaga listrik Gaza.
Foto: AP
Serangan Israel ke kota Gaza. Akibat serangan itu, sarana dan prasarana publik di Gaza, hancur. Ini termasuk pusat tenaga listrik Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Salah seorang pejabat senior Organisasi Pembebasan Rakyat Palestina atau PLO (Palestinian Liberation Organization) mengatakan, bahwa seluruh faksi di Palestina telah setuju pada penawaran gencatan senjata selama 24 jam di wilayah Gaza. Faksi-faksi tersebut termasuk organisasi Hamas dan Islamic Jihad.

Seorang anggota komite eksekutif PLO, Yasser Abed Rabbo mengatakan tawaran tersebut telah disetujui semua pihak. Menurutnya, perwakilan persatuan akan dikirim ke Kairo untuk membahas langkah selanjutnya.

"Semua faksi, termasuk Hamas dan Jihad, telah bersiap untuk 24 jam gencatan senjata, dan Israel akan mempertanggungjawabkan jika tidak menerima gencatan senjata tersebut," tuturnya seperti dilansir dari Al Jazirah, Selasa (29/7).

Yasser menuturkan, terdapat permintaan dari PBB untuk memperpanjang gencatan senjata menjadi 72 jam.

Sementara itu, juru bicara Hamas di Beirut, Lebanon, Osama Hamdan menuturkan bahwa Hamas menyambut baik ide gencatan senjata tersebut. Namun menurutnya, ia membutuhkan jaminan bahwa pasukan Israel tidak akan melanggarnya.

Juru bicara Hamas yang lain, Sami Abu Zuhri menuturkan akan mempertimbangkan komitmen mengenai Israel jika itu terkait janji internasional terhadap kemanusiaan.

Di lain pihak, juru bicara pemerintah Israel Mark Regev menuturkan, tawaran tersebut tidak serius hingga mendengar secara langsung dari Hamas.

Israel belum berhenti menggempur Gaza. Setidaknya Selasa kemarin pejabat di Gaza mengatakan sekitar 100 warga Palestina tewas. Selama kurang lebih tiga minggu, pertempuran Israel dan Hamas telah menewaskan sekitar 1.165 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement