REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua Dana Moneter Internasional Christine Lagarde mengatakan Ukraina mungkin membutuhkan lebih banyak bantuan internasional, jika krisis dengan pemberontakan separatis pro-Rusia berkepanjangan.
"Jika konflik diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama, tidak ada pendanaan tambahan yang diperlukan. Tetapi jika parameter itu berubah, pembiayaan mungkin sangat diperlukan dalam 12 bulan ke depan," kata Lagarde pada sebuah konferensi pers di kantor pusat IMF di Washington, Selasa (29/7).
Pada akhir April, IMF menyetujui saluran kredit 17 miliar dolar AS kepada Ukraina. Bantuan itu merupakan bagian dari bantuan keuangan internasional 27 miliar dolar AS untuk perekonomian Ukraina yang belum pulih dari pemberontakan.
"Jika ada perubahan-perubahan parameter penting, kita harus meninjau kembali keseluruhan strategi karena kita sedang berbicara tentang situasi yang berbeda," kata Lagarde.
Pencairan pertama dari bantuan, senilai 3,19 miliar dolar AS, disalurkan pada awal Mei lalu.Tetapi sejak dana talangan diberikan, gerakan separatis meluas, belum lagi adanya bencana jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang memperumit persoalan.
Karena itu, bantuan yang seharusnya akan dikucurkan pada akhir Agustus akan diberikan secara hati-hati dan dikaji kembali.