REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Satu tembakan mortir militer Israel terhadap sekolah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang digunakan sebagai tempat berlindung pengungsi di Jalur Gaza utara menewaskan 20 orang, Rabu (29/7), kata petugas medis.
Seorang pejabat PBB menyebutkan korban tewas pada mulanya 16. Penembakan melanda sekolah di kamp pengungsi Jabalia, kata Juru Bicara Layanan Darurat Ashraf al-Qudra, pada hari ke-23 serangan militer Israel terhadap wilayah pesisir Palestina itu.
Seorang koresponden AFP mengatakan bahwa setidaknya sebuah mortir telah menghantam sekolah-yang dinding luar kompleks itu rusak akibat tembakan meriam-dan di dalam yang dibom orang-orang memunguti bagian-bagian tubuh dari lantai yang berlumuran darah.
Seorang pejabat badan pengungsi Palestina PBB, yang meminta tak disebut namanya, menegaskan serangan itu, dan mengatakan serangan tersebut menghantam kamar mandi dan dua ruang kelas di dalam sekolah untuk anak perempuan UNRWA.
Tentara mulai melakukan penembakan meriam tank berat di daerah tersebut beberapa jam sebelum insiden tersebut, kata seorang koresponden AFP. Penembakan menjadikan korban tewas Rabu pagi setidaknya 32, dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 1.260 orang dalam 23 hari, menurut angka Qudra.