Rabu 30 Jul 2014 15:34 WIB

Sekolah PBB Lagi-lagi Dibom, 15 Meninggal Dunia

Rep: c92/ Red: Esthi Maharani
Reruntuhan bangun di Gaza, Palestina.
Foto: Reuters
Reruntuhan bangun di Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Setidaknya 15 warga Palestina meninggal dunia dan 90 orang luka-luka pada Rabu (30/7) ketika sebuah sekolah PBB yang menampung para pengungsi kembali di bom Israel. Peristiwa tersebut terjadi pada malam kedua pemboman tanpa henti oleh Israel.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan, setidaknya 43 orang meninggal dalam serangan udara dan tembakan tank di Jabaliya, dekat Kota Gaza. Korban tewas termasuk orang-orang di sekolah PBB yang mengungsi dari rumah mereka sendiri. Pengeboman dari kapal-kapal Israel juga terus berlangsung tanpa henti sepanjang malam.

Dua malam terakhir telah terlihat pemboman sengit dalam serangan di Gaza. Pada hari ke-23 ini, lebih dari 1.240 warga Palestina meninggal dunia, mayoritas dari kalangan sipil. Di sisi lain, 53 tentara Israel dan tiga warga sipil tewas.

Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan militer sedang mengkaji laporan pengeboman di sekolah PBB tersebut.

Pekan lalu, Israel juga mengebom sekolah PBB di Beit Hanoun, menewaskan 15 warga Palestina dan 200 orang luka-luka. Bom itu jatuh di taman bermain yang penuh dengan keluarga yang menunggu evakuasi di tengah pertempuran sengit.

Israel membantah bertanggung jawab atas kematian mereka dan mengatakan satu roket ‘bandel’ ditembakkan oleh tentara mereka dan jatuh di taman bermain sekolah yang kosong.

Namun, berdasarkan kesaksian para petugas PBB, satu roket awal diikuti oleh diikuti dengan roket-roket lain di sekitarnya dalam hitungan menit. Para wartawan mengunjungi tempat kejadian beberapa saat kemudian dan mengatakan kerusakan dan puing-puing sesuai dengan lingkaran roket.  

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan Selasa (29/7) pihaknya menemukan roket di salah satu sekolah di Gaza. Mereka menyesalkan orang-orang yang menempatkannya di sana dan menempatkan warga sipil dalam bahaya.

“Ini merupakan pelanggaran netralitas tempat kami. Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati keutuhan properti PBB.” kata Juru Bicara PBB Christian Gunness.

Dua temuan yang sama terjadi pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement