REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dalam sidang Diplomasi Keamanan Kabinet Israel, Menteri Keuangan Yair Lapid menyarankan Israel untuk menghilangkan kepala pemimpin Hamas.
Lapid mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) harus mengambil kepala Hamas termasuk Israel Kepala Hamas-Gaza Ismail Haniyah dan Kepala Biro Politik Organisaso Khaled Meshaal, seperti dilansir Israel National News, Rabu (30/7).
Gagasan ini kemudian didukung oleh Menteri Luar Negeri Avigdor Liberman (Ketua Yisrael Beytenu) dan Menteri Ekonomi Naftali Bennett (Ketua Yahudi Depan).
Namun, tidak dengan Perdana Menteri Benjamin Netanhayu. Netanhayu justru menolak gagasan ini. Ia lebih memilih untuk menghabisi rumah-rumah para pemimpin Hamas meskipun diketahui mereka tidak berada di dalamnya.
Sumber-sumber diplomatic menjelaskan Netanhayu ingin berperilaku lebih ‘terukur’ dalam memberikan ruang maneuver Israel secara internasional.
Sebelumnya Netanyahu sempat memberikan perintah menghabisi Meshaal dengan racun di Yordania pada September 1997 silam. Namun upaya pembunuhan ini gagal. Pasukan keamanaan Yordania menangkap dua agen Israel yang terlibat dan tim Mossad menemukan dirinya terjebak di Amman.
Israel akhirnya memberikan penangkal racun yang membunuh Meshaal dan membebaskan 70 teroris di penjara, termasuk pemimpin spiritual Hamas Sheikh Ahmed Yassin.