REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel kembali menyerang sekolah UNRWA yang didirikan PBB di wilayah Gaza. Akibat serangan ini, setidaknya 19 tewas dan beberapa lainnya terluka, setelah pasukan darat Israel menghantam wilayah di tengah usaha pihak Palestina untuk mengadakan 24 jam gencatan senjata.
Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu, sekolah milik PBB sebagai tempat mengungsi ratusan warga Palestina diserang. Demikian seperti dilansir dari Al Jazeera (Rabu, 30/7).
Seorang petugas UNRWA, kantor pengungsian Palestina milik PBB, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan telah menghancurkan kamar mandi dan dua ruang kelas di dalam sekolah perempuan.
Jurubicara pelayanan darurat Gaza, Ashraf al-Qudra mengatakan Israel menyerang sekolah di kamp pengungsian di Jabaliya.
Sementara itu, militer Israel mengatakan pejuang Palestina di dekat sekolah tersebut menyalakan bom mortir, dan karenanya memaksa pihaknya menyerang balik.
Di lain pihak, warga di sekitar pengungsian PBB tidak mengetahui mengapa Israel menyerang tempatnya. Serangan tersebut membuat panik warga Palestina lain yang tinggal di pengungsian PBB yang berbeda.
Menurut badan pengungsian PBB di Palestina, setidaknya 180ribu warga Palestina mencari perlindungan di sekitar 80 sekolah UNRWA milik PBB.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, Rabu (30/7, hari ini) setidaknya 54 tewas dalam konflik yang telah menewaskan sekitar 1.283 warga Palestina.