REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Juru bicara PBB Chris Gunness mengatakan, Israel tetap menyerang sekolah milik PBB meskipun telah diperingatkan di dalamnya adalah warga sipil.
"Dunia berdiri malu karena serangan yang menewaskan sekitar 15 orang dan puluhan lainnya luka-luka," tuturnya seperti dilansir dari BBC, Rabu (30/7).
Gunnes dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) mengatakan, Israel sebelumnya telah diperingati sebanyak 17 kali bahwa sekolah di pengungsian Jabaliya tersebut ditempati pengungsi sipil.
Ia menambahkan, peringatan terakhir adalah jam sebelum serangan fatal Israel datang. Gunnes menuturkan, korban yang tewas termasuk wanita dan anak-anak.
Direktur UNRWA di Gaza, Bob Turner mengatakan PBB percaya diri bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan.
Ia menambahkan, para pekerja PBB telah mengumpulkan serpihan sasaran yang menjadi bukti bahwa artileri ditembakkan dari arah utara-timur sekolah, posisi dimana pasukan Israel berada.
Dalam konflik yang berlangsung sudah tiga minggu tersebut, setidaknya 1.283 warga Palestina dan 55 pasukan Israel tewas. Sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah sipil.