REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Pemboman-pemboman Israel pada dini hari Rabu menewaskan 32 warga Palestina di Gaza, termasuk 20 orang di sekolah PBB, kata para petugas medis, ketika konflik antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-23.
Sebuah penembakan tak lama setelah pukul 05.30 waktu setempat menewaskan 20 orang di sekolah PBB yang digunakan sebagai tempat penampungan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat perang, kata petugas medis, tanpa memberikan rincian langsung.
Seorang pejabat PBB membenarkan penembakan itu Ia mengatakan gempuran tersebut menghantam kamar mandi dan dua kelas di situs dalam kamp pengungsi Jabalia, tetapi memberikan angka korban tewas awal yang lebih rendah, yakni 16 orang.
Satu penembakan sebelumnya di Jalur Gaza utara menewaskan seorang gadis cacat berusia 11 tahun, kata Juru Bicara Pelayanan Darurat Ashraf al-Qudra, dengan penembakan berikutnya di tengah wilayah pesisir kecil tersebut membunuh gadis 16 tahun.
Satu serangan tak lama kemudian terjadi di kota selatan Khan Yunis menewaskan sembilan anggota satu keluarga, Qudra mengatakan, termasuk satu anak yang tidak bisa segera diidentifikasi. Seorang pria paruh baya tewas pagi di selatan kota Rafah.
Kematian mereka menjadikan jumlah korban Palestina akibat operasi Israel dengan dalih membasmi serangan roket pejuang Palestina menjadi setidaknya 1262 orang, menurut angka Qudra.
Di pihak Israel, tembakan para pejuang Palestina, termasuk roket lintas batas, telah menewaskan 53 tentara Israel selain tiga warga sipil di negara Yahudi itu.