Kamis 31 Jul 2014 18:36 WIB

Ini Empat Agenda Reformasi Ekonomi China

Rep: Elba Damhuri/ Red: Maman Sudiaman
Aktivitas masyarakat di Beijing, China. (Illustration)
Foto: Republika/Yeyen Rostiyani
Aktivitas masyarakat di Beijing, China. (Illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah China diminta menjalankan agenda reformasi struktural guna menjaga keseimbangan dan kesinambungan perekonomian. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan setidaknya ada empat agenda reformasi ekonomi yang harus dijalankan China dengan cepat dan terukur.

Keempat agenda reformasi itu adalah reformasi di sektor keuangan (finansial), reformasi pada badan usaha milik negara (BUMN), pembenahan nilai tukar mata uang, dan reformasi pemerintah daerah.

"Reformasi ini bertujuan untuk mengurangi penyimpangan dan menyiratkan jaminan usaha, memperkuat institusi, dan memberikan pasar peran yang lebih menentukan seperti yang selalu ditekankan pemerintah," demikian pernyataan IMF dalam situs resminya, Kamis (31/7).

IMF mengungkapkan implementasi dari reformasi ini akan membuka sumber-sumber pertumbuhan produktivitas baru dan menjamin segala daya digunakan dengan lebih efisien. Reformasi ini pun, kata IMF, mendukung penuh program keseimbangan baru China baik keseimbangan internal maupun eksternal.

Ketidakseimbangan global yang saat ini makin turun, menurut IMF, tetap mempertahankan posisi China yang lebih kuat. China bisa tetap melanjutkan program keseimbangan baru dengan mendorong konsumsi sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement