REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Korban genosida ternyata tidak hanya menimpa warga sipil Gaza, kalangan wartawan yang seharusnya mendapat perlindungan saat terjadinya perang, tenyata tidak.
Sejak 25 hari lalu, tercatat sudah 10 wartawan dan aktivis media menjadi korban keganasan Zionis. Kecaman luas dari dunia internasional yang menuntut para penjahat perang Zionis segera ditangkap.
Dalam keteranganya, forum media mengatakan pada pusat Infopalestina bahwa tentara Zionis berupaya menjadikan wartawan Palestina sebagai sasaran tembak. Mereka menuntut sikap serius dan gerakan cepat untuk mengajukan para penjahat perang Zionis ke pengadilan internasional.
Pesawat-pesawat tempur Zionis menembak wartawan, Romi Royyan, yang jelas-jelas memakai pakain pers yang kelihatan jelas walau dari jarak jauh.
Ia sebagai kameramen yang mengabadikan pembantaian yang dilakukan Zionis terhadap warga sipil tak berdosa yang secara biadab menghabisi anak-anak dan wanita serta orang tua di Syujaeyah.
Hal yang sama menimpa Samih Uryan, beberapa saat setelah mereka membantai Riyad Ahid Zaqut, seorang wartawan yang sedang berada di rumahnya di Nasher, kota Gaza. Hari Rabu (30/7) kemarin, merupakan hari yang paling berdarah bagi persnya.