Jumat 01 Aug 2014 12:12 WIB

Uni Eropa Desak Tiongkok Atasi Masalah Muslim Uighur

Seorang perempuan Muslim Uighur menangis setelah memprotes kekerasan yang dilakukan aparat keamanan.
Foto: AP Photo
Seorang perempuan Muslim Uighur menangis setelah memprotes kekerasan yang dilakukan aparat keamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa Kamis menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban, keluarga mereka, dan semua mereka yang terkena serangan mematikan di kota Yarkand, di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Tiongkok 28 Juli.

"Kami mengutuk semua tindakan kekerasan," kata Michael Mann, juru bicara Perwakilan Tinggi Uni Eropa Catherine Ashton, dalam satu pernyataan.

"Kami juga menyerukan kepada pemerintah Tiongkok untuk mengatasi beberapa penyebab berakar dari rasa frustrasi Uighur, memastikan bahwa hak mereka untuk menerapkan budaya mereka sendiri, bahasa dan agama dihormati," tambah pernyataan itu.

Menurut laporan media, puluhan orang tewas dalam serangan tersebut, sementara polisi menembak mati sejumlah perusuh.

Bulan lalu, para pejabat di Xinjiang mengatakan kepada para pegawai negeri sipil Muslim Uighur, mahasiswa, dan para guru untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan.

Tekanan para pejabat Xinjiang itu memicu protes keras kelompok-kelompok hak asasi manusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement