Jumat 01 Aug 2014 14:13 WIB

Ini Alasan ISIS tak Mau Jihad ke Gaza

Gerilyawan ISIS
Foto: EPA/Mohammed Jalil
Gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, Organisasi baru yang menggembar-gemborkan khalifah Islam, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mendapatkan sorotan publik karena hanya berdiam diri saat Gaza dibantai pasukan zionis Israel.

Hanya, belakangan ini, pernyataan juru bicara ISIS, Nidal Nuseiri, dikutip  oleh salah satu media Israel, yakni Israelnationalnews. Kepada media tersebut, Nuseiri membeberkan dalih mengapa ISIS hingga saat ini terkesan takut untuk berjihad ke Gaza.

Nidal mengungkapkan, penaklukan Jarussalem dan menghancurkan negara Israel adalah tujuan dari kelompok tersebut. Meski demikian, ISIS akan melakukan langkah yang sistematis sebelum menyerang Israel.

Menurut dia, ISIS akan terlebih dahulu membangun dasar negara Islam di Irak dan menggunakan di Suriah dan Libanon yang sudah diraih. Meski demikian, dia menyebutkan beberapa kriteria lain sebelum menantang Israel secara langsung.

Di antaranya, ujar Nidal, Amerika Serikat yang menjadi sekutu terbesar Israel harus lebih dahulu dilemahkan secara politik dan ekonomi lewat serangan langsung ke tanah Amerika. Selain itu, ISIS mengagendakan adanya serangan terhadap kepentingan AS di negara-negera Muslim.

Dia pun menambahkan, ISIS butuh untuk memperluas batasnya untuk melingkupi Suriah yang lebih luas. Termasuk Irak, Suriah, Libanon, Yordania, dan kemungkinan Gaza. Dengan menguasai negara tersebut, baru ISIS akan berkonfrontasi melawan Israel.

ISIS yang dibentuk oleh bekas pimpinan Alqaeda, Abubakar Albaghdadi, disebut-sebut merupakan ciptaan spionase tiga negara, yakni Israel, Amerika Serikat, dan Inggris. Bekas pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) AS, Edward Snowden, menyebut jika adanya ISIS berguna untuk melindungi kepentingan Yahudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement