Jumat 01 Aug 2014 15:52 WIB

Agresi ke Gaza, Israel Alami Kerugian Ekonomi

Rep: c64/ Red: Agung Sasongko
Aksi menolak serangan Israel ke Gaza, Palestina.
Foto: AP
Aksi menolak serangan Israel ke Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID,  TEL AVIV -- Surat kabar dan radio Israel melaporkan bahwa Israel mengalami kerugian yang sangat besar sejak Israel lancarkan agresi ke Gaza sejak 8 Juli lalu. 

Seperti yang dikabarkan Middle East Monitor (Memo), Jumat (1/8), diperkirakan sekitar 70 persen lembaga, pabrik dan peternakan Zionis berhenti beroperasi. Hal tetrsebut menyebabkan kerugian ekonomi hampir 950 dolar AS atau sekitar Rp 11,2 triliun.

Harian Haaretz, Kamis (31/7) kemarin, mengabarkan, hampir 30 persen para pekerja di pusat Israel telah kembali bekerja di pabrik-pabrik di dalam tempat penampungan yang dibuat khusus untuk masa perang. Namun, hal tersebut tidak cukup berpengaruh besar dikarenakan kurangnya lingkungan kerja yang sesuai di dalam penampungan tersebut telah mengurangi kapasitas produksi Zionis Israel sebanyak 40 persen.

Akibat hal itu, beberapa pemilik pabrik dan peternakan menuntut Departemen Keuangan Israel untuk memberikan kompensasi atas kerugian yang diderita mereka.

Menteri Keuangan Israel Yair Lapid mengatakan, kementerian akan memberikan kompensasi kepada semua warga yang terkena dampak perang Gaza.  Sebelumnya, sektor wsata Israel mengalami kerugian hingga 1.25 juta dolar As atau sekitar Rp 1,4 T akibat perang yang dilancarkan Israel terhadap Gaza.

Ditambah dengan perkiraan kerugian dari sektor perhotelan sebesar 99 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,1 T dari wisatawan asing yang telah membatalkan perjalanan menuju Israel. Dan, selebihnya sebesar 25 juta dolar AS atau sekitar Rp 300 juta dari wisatawan lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement