Jumat 01 Aug 2014 17:45 WIB

Israel Gagalkan Gencatan Senjata

Rep: c64/ Red: Joko Sadewo
Darah berceceran di sebuah ruang kelas sekolah, yang dikelola Badan Pekerjaan Bantuan PBB (UNRWA), setelah serangan Israel di Beit Hanun, Gaza, pada 24 Juli.
Foto: EPA/Mohammed Saber
Darah berceceran di sebuah ruang kelas sekolah, yang dikelola Badan Pekerjaan Bantuan PBB (UNRWA), setelah serangan Israel di Beit Hanun, Gaza, pada 24 Juli.

REPUBLIKA.CO.ID,  GAZA -- Gencatan senjata yang disepakati Israel dan Hamas telah gagal. Kini Israel tengah memerintahkan kembali pasukannya untuk lanjutkan operasi, seperti yang dilansir BBC, Jumat (1/8).

Namun, Israel mengatakan bahwa yang melanggar kesepakatan gencatan senjata tersebut adalah Hamas. Saat ini pula, militer Israel telah memperingatkan warga Gaza untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Gencatan senjata yang diprakarsai oleh PBB dan AS telah gagal bahkan sebelum mencapai 12 jam gencatan senjata. Diperkirakan gencatan senjata tersebut baru terlaksana sekitar lima jam berjalan.

Dalam beberapa jam lalu, sumber-sumber Palestina mengatakan, sedikitnya delapan orang meninggal dunia dalam serangan Israel di Gaza. Disebutnya, serangan tersebut merupakan bentuk balasan serangan roket dari Hamas.

Hingga hari ke 25 serangan Israel terhadap Gaza, pada Jumat (1/8) dini hari, Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, dr Ashraf Al-Qadra menyebutkan jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 1.448 jiwa sedangkan jumlah korban yang terluka-luka mencapai 8.360 lebih orang.

Disisi lain, sekitar 63 warga Israel tewas dalam pertempuran ini. Sumber-sumber Israel mengkonfirmasi bahwa hanya sekitar 56 tentaranya tewas akibat serangan balasan dari pejuang Palestina.

Namun, Hamas mengatakan, jumlah tentara Israel yang tewas karena serangan balasan dari Palestina jauh lebih tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement