Sabtu 02 Aug 2014 00:02 WIB

Bantuan Kemanusian Segera Dilakukan Saat Gencatan Senjata di Gaza

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
Bangunan di Gaza hancur akibat serangan udara Israel.
Foto: EPA/Mohammed Saber
Bangunan di Gaza hancur akibat serangan udara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata selama 72 jam, pernyataan tersebut dibuat bersama oleh Sekretaris Jenderal Ban Ki Moon dan Menteri Luar Negeri AS Jhon Kerry. Selama gencatan senjata warga Palestina akan melakukan bantuan kemanusian.

Mi'raj News Agency mengabarkan Jumat (1/8), rakyat Palestina akan melakukan bantuan kemanusiaan yang sangat mendesak selama gencatan senjata terutama evakuasi para korban, pemakaman, perawatan bagi ribuan korban yang terluka. Selain itu, akan mencari pula bahan makanan bagi warga serta perbaikan infrastruktur seperti air dan lainnya.

"Kami telah menyepakati gencatan senjata dengan Zionis Israel dibawah syarat dari perlawanan, dikarenakan mempertimbangkan kondisi rakyat kami dan juga untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza," kata Pemimpin Hamas Osama Hamdan, seperti yang dilaporkan oleh Koresponden MINA di Gaza.

Hamas pun berkoitmen untuk mematuhi gencatan senjata tersebut. Tetapi, Hamas akan merespon dengan cepat apabila Israel melanggar gencatan senjata tersebut. Hingga hari ke 25 serangan Israel terhadap Gaza, pada Jumat (1/8) dini hari, Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, dr Ashraf Al-Qadra menyebutkan jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 1448 jiwa sedangkan jumlah korban yang terluka-luka mencapai 8360 lebih orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement