REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata selama 72 jam yang berlaku mulai Jumat (1/8). Gancatan senjata yang diumumkan oleh Amerika Serikat dan PBB ini berlaku mulai pukul 08.00 waktu setempat.
Meski begitu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry memperingatkan ‘tidak ada jaminan’ jeda ini akan mengakhiri konflik di Gaza yang sudah berlangsung selama empat minggu, seperti dilansir AP, Jumat (1/8). Baik Israel dan Hamas mengatakan mereka akan menghormati gencatan senjata meski tetap akan menanggapi serangan.
Beberapa jam sebelum gencatan senjata berlaku, 17 warga Palestina meninggal dunia dalam serangan Israel. Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra mengatakan10 orang berasal dari keluarga yang sama. Mereka tewas dalam serangan yang menimpa rumah mereka di selatan Kota Gaza, Khan Younis.
Polisi Gaza melaporkan adanya penembakkan tank Israel di utara dan timur Gaza. Peluru mendarat di rumah yang menyebabkan rumah dan toko disekitarnya hancur. Militer Isreal juga mengatakan lima tentaranya tewas di sepanjang perbatasan Gaza pada Kamis malam ketika sebuah mortir ditembakkan ke mereka.
Empat pekan sejak dimulainya konflik lebih dari 1.450 warga Palestina gugur dan 61 tentara dan tiga warga Israel ikut tewas. Gencatan senjata sendiri sudah berlaku selama empat kali sejak konflik dimulai. Tapi masing-masing pihak merusaknya dengan beberapa jam pertempuran baru.