Sabtu 02 Aug 2014 03:15 WIB

Tim Investigasi MH17 Temukan Jejak Baru

Rep: c88/ Red: Bilal Ramadhan
Ungkapan Belasungkawa terhadap korban jatuhnya Malaysia Airlines MH17
Foto: AP
Ungkapan Belasungkawa terhadap korban jatuhnya Malaysia Airlines MH17

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV-- Tim yang terdiri atas ahli forensik Belanda dan Australia menemukan jejak baru para korban di lokasi jatuhnya pesawat MH17 di timur Ukraina. Mereka menemukan jejak tersebut pada hari pertama pencarian di lokasi jatuhnya pesawat. Lokasi itu berada di area seluas 35 km2 di zona yang menjadi konflik.

Sebelumnya, tim pencari lokal telah menemukan 227 dari 298 korban kecelakaan. Jenazah para korban telah dibawa ke Belanda untuk keperluan identifikasi. Konflik antara pasukan pemerintah dengan pemberontak pro-Rusia sebelumnya sempat menghalangi tim penyelidik untuk menjangkau area jatuhnya pesawat.

Sebagaimana diketahui, pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 rute Amsterdam-Kuala Lumpur jatuh setelah ditembak di Ukraina. Insiden tersebut menewaskan 298 penumpang termasuk di dalamnya pilot dan kru pesawat.

Pada Kamis (31/7) militer Ukraina menyatakan penghentian sementara operasinya terhadap para pemberontak di Donetsk. Setelah itu para ahli forensik baru dapat memulai penyelidikannya. Pada Jumat (1/8) mereka menyebar di area jatuhnya pesawat.

Kepala tim penyelidik, Pieter-Jaap Aalbersberg, mengumumkan bahwa timnya telah menyelesaikan tugas hari pertamanya. Mereka juga telah mengamankan jenazah yang ditemukan untuk dikirim ke Belanda. Aalbersberg mengatakan bahwa timnya sedang bergerak ke lokasi baru di dekat Donetsk yaitu Soledar.

Para investigator bergerak ke lokasi kejadian menggunakan 16 kendaraan. Kegiatan mereka dimonitoring oleh Organisasi Keamanan dan Kooperasi Eropa (OSCE). Associated Press melaporkan bahwa pada Jumat (1/8) suara meriam dapat didengar dari dekat lokasi penyelidikan.

Dalam twitnya, OSCE mengatakan para investigator didukung peralatan baru dari palang merah internasional. Peralatan tersebut berupa dua buah mobil pengangkut berlogo palang merah internasional.

Video amatir yang diunggah di Youtube memperlihatkan terbakarnya sebuah kendaraan militer. Video tersebut bertanggal 31 Juli 2014. Para tentara Ukraina yang tewas berasal dari Brigade 25. Pada Kamis lalu perwakilan kelompok separatis menggelar dialog dengan pemerintah Ukraina, Rusia, dan OSCE di Minsk, ibukota Belarusia. OSCE menerangkan bahwa hasil dialog akan dipublikasikan pekan depan.

Lebih dari 1.500 orang tewas karena konflik yang berkecamuk di timur Ukraina sejak April lalu. Perselisihan dimulai sejak kelompok separatis mendeklarasikan kemerdekaan dari pemerintahan resmi di Kiev. Rusia, yang mencaplok Crimea dari Ukraina pada Maret, dituduh mendukung gerakan separatis tersebut. Tuduhan ini menjadikan Rusia dibayangi sanksi dari AS dan Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement