Sabtu 02 Aug 2014 05:30 WIB

Kekerasan Berlanjut di Xinjiang, 9 Tewas Ditembak Mati

Sebuah mobil terbakar dalam sebuah bentrokan di Xinjiang, Cina.
Foto: nytimes.com
Sebuah mobil terbakar dalam sebuah bentrokan di Xinjiang, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Sembilan orang ditembak mati dan satu ditangkap di wilayah barat jauh Cina yang bergolak, Xinjiang, Jumat, kata media pemerintah, pertarungan terbaru dari kekerasan dalam sepekan di mana puluhan orang telah tewas di sana.

Surat kabar resmi Harian Rakyat mengatakan pada microblog-nya bahwa insiden tersebut terjadi di Hotan, Xinjiang selatan jauh, ketika lebih dari 30.000 warga sipil terlibat dalam operasi kontra-teror dengan polisi yang menemukan "tanda-tanda" geng teror beroperasi.

"Polisi dan 30.000 warga sipil serentak mengepung geng teror tersebut, dan sembilan dari mereka ditembak mati dan satu ditahan," kata surat kabar itu.

Tidak ada polisi atau warga sipil yang terluka dalam operasi itu, katanya menambahkan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Cina biasanya menggunakan istilah-istilah seperti "geng teror" untuk menggambarkan kelompok Islam.

Xinjiang, rumah bagi orang-orang Muslim Uighur, yang berbicara dalam bahasa Turki, telah dilanda oleh kekerasan selama bertahun-tahun yang pemerintah salahkan gerilyawan Islam atau separatis yang dikatakan ingin mendirikan negara merdeka yang disebut Turkestan Timur.

Kelompok-kelompok Uighur diasingkan dan para aktivis hak asasi manusia mengatakan kebijakan represif pemerintah di Xinjiang, termasuk kontrol terhadap Islam, telah memicu kerusuhan - klaim yang kemudian disangkal Beijing.

Ratusan orang tewas di Xinjiang pada satu setengah tahun lalu, dan beberapa hari yang lalu telah terjadi serangkaian insiden mematikan, termasuk pembunuhan seorang imam terkemuka pro-pemerintah di satu masjid utama di kota tua Jalan Sutra Kashgar.

Media pemerintah melaporkan Rabu bahwa satu geng bersenjata dengan pisau telah menyerang kantor polisi dan kantor-kantor pemerintah pada Senin di kota Elixku, di Shache. Pemerintah mengatakan puluhan penyerang dengan menghunus pisau ditembak mati di Shache, namun belum memberikan laporan lengkap tentang apa yang terjadi di daerah itu, yang terletak 200 km (125 mil) dari Kashgar. Polisi tampaknya siaga tinggi pada Rabu, mengalir ke Kashgar dan menutup jalan-jalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement