Sabtu 02 Aug 2014 22:31 WIB

Bak Film Laga, Orang-Orang Hancur Dibom Israel

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Esthi Maharani
Seorang Warga Palestina menangis di depan reruntuhan rumahnya yang hancur dibom Israel di Beit Hanun, utara Jalur Gaza, Jumat(1/8).
Seorang Warga Palestina menangis di depan reruntuhan rumahnya yang hancur dibom Israel di Beit Hanun, utara Jalur Gaza, Jumat(1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Runtuhnya perjanjian gencatan senjata yang seharusnya berlaku selama dua hari sejak Jumat (1/8) lalu menjadi malapetaka bagi warga sipil Palestina. Akibat aksi Israel Jumat lalu, wilayah rafah diserang hingga 150 jiwa melayang.

 

Dikutp dari Reuters, seorang warga Rafah Bassim Abed mengaku mendapat peringatan dari telepon bahwa sejumlah titik di wilayah mereka akan diserang. Untuk itu, mereka pun diminta Israel untuk diam di rumah masing-masing.

 

Namun, peringatan itu tak lantas menyelamatkan jiwa penduduk Gaza di Rafah. Bassim mengatakan, pemukiman warga tak bersalah yang sudah menurut untuk diam di dalam rumah pun tetap dibombardir Israel.

 

“Rasanya seperti film laga - ledakan dimana-mana, mobil terbang terbakar, orang hancur di dalam rumah yang dibom,” kata Bassim Sabtu (2/8).

 

Bassim sendiri mengaku dinaungi keajaiban dengan kenyataan dia dapat lolos dari serangan brutal Israel itu. “Saya pun beruntung masih hidup karena tidak mati ketakutan,” kata dia.

 

Atas aksi ini, anggota parlemen Palestina dari Abbas Fatah, Ashraf Goma menyatakan Israel telah melakukan kejahatan perang. Peringatan yang dilontarkan oleh Israel kini sudah tidak akan dipercaya lagi oleh rayat Palestina.

 

Imbasnya, puluhan ribu orang di desa-desa timur wilayah Rafah lebih memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman. “50 ribu orang telah mengungsi akibat serangan-serangan ini,” ujarnya.

 

Sejauh ini, 1.653 warga Gaza, sebagian besar warga sipil, telah tewas karena serangan Israel dari segala penjuru sejak 8 Agustus lalu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement