REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Zionis Israel mengklaim seorang tentaranya hilang di timur Rafah, Jumat (1/8) pagi, dengan menuduh pejuang Al-Qassam melakukan penculikan terhadap tentara tersebut.
Membantah pernyataan tersebut, Brigade Izzuddin Al-Qassam dalam pernyataan resminya menyatakan tidak mengetahui tentang keberadaan tentara penjajah itu. Al Qassam menilai bahwa tentara tersebut telah tewas dibunuh oleh Zionis Israel sendiri.
Berikut pernyataan resmi Brigade Izzuddin Al-Qassam yang dikeluarkan pada Sabtu, 2 Agustus 2014:
PERNYATAAN KLARIFIKASI AL-QASSAM TENTANG PELANGGARAN ZIONIS TERHADAP GENCATAN SENJATA KEMANUSIAAN, KLAIM KEHILANGAN SATU TENTARA, DAN BENTROKAN DI TIMUR RAFAH
Entitas zionis telah melanggar gencatan senjata kemanusiaan kemarin, Jumat 1 Agustus 2014, dengan melakukan pergerakan ke timur Rafah, penembakan artileri yang terus berlanjut dan penyebaran penembak jitu di berbagai daerah di Jalur Gaza.
Selain itu, tentara Zionis telah melakukan pembantaian yang sangat mengerikan terhadap warga sipil di Rafah, menewaskan puluhan serta terus menerus melakukan pembunuhan terhadap warga sipil.
Zionis mengklaim atas hilangnya salah satu tentara mereka. Dalam hal ini, Brigade Izzuddin Al-Qassam telah melakukan kajian internal dalam keadaan relevan, menegaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Tentara penjajah Zionis menggunakan kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan untuk melakukan pergerakan pasukan dengan masuk ke dalam Jalur Gaza sejauh dua kilometer dari perbatasan di timur Rafah.
Penilaian kami adalah salah satu dari penyergapan kami telah dikerahkan sehingga terjadi bentrok dengan pasukan yang bergerak maju tersebut. Bentrokan dimulai sekitar pukul 07.00 pagi hari waktu setempat, sebelum dimulainya gencatan senjata kemanusiaan.
Serangan artileri dan pasukan udara melancarkan serangannya setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat merupakan pelanggaran yang sangat jelas terhadap gencatan senjata, dengan dalih mencari seorang tentara yang hilang.
2. Kami kehilangan kontak dengan pasukan yang dikerahkan dalam serangan itu. Kami menilai bahwa pasukan tersebut kemungkinan besar terbunuh oleh serangan pasukan Zionis sendiri. Termasuk pasukan yang dikatakan hilang dan menganggap pasukan Al-Qassam yang menculiknya selama bentrokan berlangsung.
3. Brigade Izzuddin Al-Qassam menegaskan hingga saat ini tidak memiliki informasi tentang hilangnya seorang tentara Zionis tersebut, baik lokasi atau pun keadaannya saat dinyatakan hilang.
4. Kami memberitahukan kepada mediator yang berpartisipasi mengatur perjanjian gencatan senjata kemanusiaan bahwa kami sepakat untuk melakukan genjatan senjata ke wilayah jajahan dan permukiman ilegal Zionis, tetapi kami tidak bisa melakukan gencatan senjata terhadap tentara Zionis yang berusaha masuk ke dalam Jalur Gaza, melakukan operasi militer dan bergerak secara terus menerus, sehingga dapat dipastikan akan terlibat kontak dengan pasukan penyergap yang kami kerahkan untuk menjaga perbatasan.