REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Seorang kritikus Israel, Prof Norman Finkelstein ditangkap polisi Amerika Serikat usai menyelenggarakan protes di luar Konsulat Israel di New York pada Selasa (29/7) lalu dilansir dari The Worldbulletin.
Norman yang merupakan seorang Yahudi dikenal sebagai penulis yang mengkritik kebijakan Israel di Palestina. Terlebih, saat Israel melancarkan genosida di Jalur Gaza, Norman kian gencar melancarkan kritiknya.
Pada Senin (28/7), Norman yang merupakan salah satu dari Yahudi yang selamat dari peristiwa Holocaust, menyerukan pembangkangan sipil dalam website-nya. Mereka akan berdemonstrasi sampai ditahan polisi."Ini harus menjadi aksi bersama. Jika seratus orang menandatangani untuk bersedia ditangkap, maka saya akan berada disana,"ujar Norman.
Hampir seratus orang pun menyelenggarakan demonstrasi di Konsulat Israel pada pukul 12.30 waktu setempat di Manhattan usai mendengar seruan dari sang profesor. Aksi tersebut menimbulkan kemacetan lalu lintas hingga polisi menangkap Norman dan para koleganya.
Para pengunjuk rasa menunjukkan kemarahan mereka atas aksi pembantaian di Israel yang sudah menimbulkan lebih dari 1.300 korban jiwa. Profesor Yahudi lainnya yang juga merupakan kritikus Israel turut ditangkap saat aksi unjuk rasa tersebut.