Ahad 03 Aug 2014 06:28 WIB

Kelompok Bersenjata Serang Pos Polisi, Dua Orang Tewas

Kota Beirut yang dilanda konflik.
Foto: AP
Kota Beirut yang dilanda konflik.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Dua orang tewas ketika kelompok bersenjata menyerbu satu pos polisi di Lebanon timur. Serangan terjadi usai penangkapan seorang diduga pejuang jihad Suriah.

"Kedua orang itu dilaporkan tewas karena berusaha untuk mencegah sekelompok orang bersenjata menyerbu pos polisi di dalam kota Arsal, yang terletak di perbatasan dengan Suriah, "kata beberapa sumber keamanan. Kantor Berita resmi Nasional Lebanon juga melaporkan serangan dan kematian itu.

Media lokal melaporkan kelompok bersenjata itu menahan sejumlah polisi, tetapi tidak ada konfirmasi lebih lanjut.

Satu sumber keamanan mengatakan, pria bersenjata juga sempat menahan beberapa tentara, tetapi mereka kemudian dibebaskan.

Sumber-sumber keamanan dan penduduk mengatakan, tentara dan orang-orang bersenjata tak dikenal baku tembak setelah penahanan Imad Ahmed Jomaa, diduga anggota Front Al-Nusra, afiliasi Suriah Al-Qaida. Bentrokan pecah di dekat Arsal, di mana banyak warga mendukung pemberontakan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Media lokal mengatakan, tentara telah dikerahkan di daerah itu setelah orang-orang bersenjata mengepung beberapa pos pemeriksaan militer sesudah penangkapan, dan bahwa dua helikopter militer menuju ke wilayah tersebut. Tentara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menangkap Jomaa pada siang hari. Saat ditangkap ia mengaku anggota Front Al-Nusra.

Arsal adalah kota mayoritas Sunni menjadi tuan rumah puluhan ribu pengungsi dan telah mendukung pemberontakan yang dipimpin Sunni terhadap Bashar.

Daerah ini telah sering menjadi ajang ketegangan dengan pasukan keamanan Lebanon, serta serangan udara dan pemboman lintas perbatasan oleh pasukan Suriah yang mengatakan mereka menargetkan pemberontak yangbersembunyi di wilayah pegunungan.

Front Al-Nusra telah berjuang melawan pasukan pemerintah Suriah bersama dengan kelompok-kelompok pemberontak lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement