Ahad 03 Aug 2014 06:57 WIB

Sistem Pertahanan Israel Dibobol Hacker

Tentara Israel sedang menyaksikan rudal yang diluncurkan dari sistem pertahanan rudal Iron Dome di selatan kota Beer Sheva.
Foto: AFP
Tentara Israel sedang menyaksikan rudal yang diluncurkan dari sistem pertahanan rudal Iron Dome di selatan kota Beer Sheva.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- BBC menemukan bukti yang kemungkinan memastikan bahwa peretas (hacker) berhasil mencuri dokumen militer rahasia dari dua perusahaan milik pemerintah Israel yang mengembangkan sistem pertahanan peluru kendali Kubah Besi (Iron Dome).

Pelanggaran ini pertama kali diumumkan blogger masalah keamanan Brian Krebson pada 28 Juli lalu. Tetapi perusahaan-perusahaan ini menyangkal jaringan rahasia mereka telah dibobol.

Meskipun demikian, tim yang menemukan kejadian ini telah memberikan BBC akses terhadap laporan intelijen yang mengisyaratkan ratusan dokumen memang sudah disalin. Dokumen yang dicuri dalam beberapa bulan itu berkaitan dengan roket balistik, pesawat tanpa awak, dan peluru kendali Arrow III.

Cyber Engineering Services (CyberESI) mengamati kegiatan peretas tersebut selama delapan bulan di tahun 2011 dan 2012. Dilaporkan bahwa data diambil peretas yang diperkirakan mencari data intelijen terkait dengan Iron Dome.

Sistim pertahanan antipeluru kendali ini dapat menghentikan dan merusak roket dan tembakan. Teknologi ini dipandang banyak pihak mencegah kematian banyak warga sipil Israel selama konflik dengan milisi Gaza. Laporan CyberESI mengisyaratkan serangan menggunakan peralatan canggih mirip dengan yang digunakan pihak di Cina yang meretas perusahaan pertahanan AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement