REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel akan tetap melakukan operasi militernya terhadap Hamas di Gaza selama diperlukan. Netanyahu mengatakan semua opsi tersedia untuk mencapai misi itu.
"Dari awal, kita berjanji untuk kembali menenangkan warga Israel dan akan terus bertindak sampai tujuan itu tercapai. Kita akan menggunakan banyak waktu selama diperlukan, kita akan menggunakan sebanyak mungkin militer yang diperlukan," kata Netanyahu dalam satu pidato, Sabtu (2/8).
Netanyahu juga berjanji akan melakukan segala yang diperlukan untuk membawa pulang tentara Hadar Goldin 23 tahun yang menurut Israel ditangkap para pejuang Palestina dalam satu serangan di Gaza selatan, Jumat (1/8).
"Israel akan terus melakukan segala usaha untuk membawa pulang putra-putranya yang hilang," kata Netanyahu dalam pernyataan yang dibuat hanya setelah ibu tentara yang hilang itu menuntut agar pasukan tidak ditarik sampai putranya ditemukan.
Netanyahu mengatakan pasukan akan menyelesaikan missinya untuk menghancurkan satu jaringan terowongan yang digunakan para pejuang untuk menyusup ke Israel selatan sebelum memutuskan mengenai tujuan-tujuan keamanan ke depan.
"Setelah menyelesaikan kegiatan kita menyangkut terowongan-terowongan itu, IDF (tentara) akan siap untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan kita sesuai dengan kebutuhan keamanan, dan hanya sesuai dengan kebutuhan keamanan kita, sampai kita nmecapai tujuan kembalinya keamanan pada para warga Israel," katanya.
"Hamas akan membayar mahal untuk terus menembak", kata Netanyahu menyangkut para penguasa defakto Gaza, yang menembakkan ribuan roket ke Israel dalam 26 hari belakangan ini.
Seorang juru bicara Hamas mengejek pernyataan-pernyataan Netanyahu itu sebagai sesuatu yang membingungkan. "Kita akan meneruskan perlawanan kita sampai tujuan-tujuan kami tercapai," kata Juru Bicara Hamas Fawzi Bargum kepada AFP setelah pidato perdana menteri Israel itu.