Senin 04 Aug 2014 00:04 WIB
Menelisik Gerakan Negara Islam ISIS

Gerilyawan ISIS Rebut Ladang Minyak di Irak

Masyarakat Irak berbaris untuk mendaftar menjadi relawan militer menyusul krisis yang terjadi di negaranya
Foto: ap
Masyarakat Irak berbaris untuk mendaftar menjadi relawan militer menyusul krisis yang terjadi di negaranya

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merebut kota Zumar Irak utara dan ladang minyak dekat lokasi itu setelah terlibat pertempuran dengan pasukan Kurdi yang menguasai daerah itu, kata para saksi mata, Ahad (3/8).

Gerilyawan ISIS, yang telah melakukan gerak maju kilat di Irak utara Juni, memperingatkan penduduk desa-desa terdekat di perbatasan dengan Suriah untuk meninggalkan rumah-rumah mereka, menyatakan mereka berencana melancarkan serangan, kata para saksi mata.

Kelompok garis keras itu, yang menguasai daerah-daerah luas Iran utara dan barat, mengancam akan bergerak ke Baghdad tetapi menghentikan operasinya persis utara kota Samarra, 1000km utara Baghdad.

Tetapi mereka telah berusaha mengonsolidasikan kemenangan-kemenangan merea, menempatkan perhatiannya pada kota-kota strategis dekatladang-ladang minyak serta perbaasan dengan Suriah agar para petempurnya dapat dengan mudah bergerak mondar-mandir dan membawa pasokan-pasokan.

Seorang pejabat di perusahaan Northern Oil Company (NOC) mengatakan para petempur Negara Islam telah menguasai ladang minyak Ain Zalah dan satu kilang terdekat. Gerilaywa itu telah merebut empat ladang minyak, yang dapat membantu dana operasi-operasi mereka.

Dalam satu pernyataan di lamannya, negara Islam itu mengatakan para petempurnya telah membunuh sejumlah petempur Kurdi dalam 24 jam dan kemudian menguasai Zumar dan 12 desa.

"Ratusan orang melarikan diri meninggalkan kendaraan-kendaraan mereka dan sejumlah besar senjata dan amunisi dan saudara-saudara menguasai banyak daerah," kata gerilyawan ISIS, termasuk Zumar dan "daerah Ain Zalah yang kaya minyak." Para petempur tiba di segi tiga perbatasan antara Irak, Suriah dan Turki," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement