Ahad 03 Aug 2014 17:29 WIB

Israel Dikabarkan Mata-Matai Menlu AS

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
Foto: AP
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Israel memata-matai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) John Kerry saat tokoh tersebut mulai melakukan mediasi perundingan damai Palestina pada tahun lalu.

Demikian berita dari mingguan Der Spiegel, Ahad (3/8). Artikel itu memberitakan bahwa Israel dan setidaknya satu badan rahasia lainnya telah menyadap sejumlah pembicaraan telephon Kerry. Laporan itu kemungkinan akan semakin memperburuk hubungan antara Israel dengan Amerika Serikat.

Kerry memang secara rutin melakukan pembicaraan telephon dengan sejumlah pejabat tinggi negara-negara Timur Tengah sebagai upaya mensukseskan perundingan Israel-Palestina yang berakhir gagal pada awal tahun ini.

"Pemerintah di Yerusalem menggunakan informasi itu dalam perundingan yang membahas solusi persoalan Timur Tengah," tulis Der Spiegel.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dan pemerintah Israel menolak mengomentari artikel tersebut. Sebelumnya Kerry pada awal masa jabatannya mencoba untuk menjadikan perundingan damai Timur Tengah sebagai prioritas kerjanya.

Dia berhasil memaksa Perdana Menteri Israel Benjamin Natanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas duduk dalam meja perundingan pada Juli 2013. Namun, pada April tahun ini, Israel secara mengejutkan mengumumkan rencana pembangunan 700 perumahan tambahan dan menolak untuk melepaskan sejumlah tahanan Palestina.

Sebagai balasan, Abbas mencoba mencari status keanggotaan di 15 konvensi PBB. Akibatnya, perundingan damaipun beraekhir dengan kegagalan. Saat ini Kerry tengah berupaya untuk memediasi konflik di Gaza akibat serangan militer Israel. Dia sempat terbang ke negara tersebut pada pekan lalu.

Namun, dia kembali gagal membuat kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konfrontasi yang telah berlangsung selama 26 hari dan menewaskan lebih dari 1.700 nyawa itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement