Senin 04 Aug 2014 01:10 WIB

Dokter AS yang Terinfeksi Ebola Diyakinkan Akan Membaik

Rep: C70/ Red: Citra Listya Rini
Virus Ebola
Foto: abc news
Virus Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Salah seorang dokter di Amerika Serikat (AS) yang terinfeksi virus Ebola di Liberia telah diterbangkan ke negeri Paman Sam. Dokter bernama Kent Brantly itu dirawat di unit isolasi khusus di Emory University Hospital di Atlanta setelah tiba pada Sabtu (2/8) di Dobbins Air Reservasi Base di Georgia.

Ini kali pertama kalinya seseorang yang terinfeksi virus mematikan telah dibawa ke AS. "Tampaknya sang dokter akan kembali membaik," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit seperti dikutip dari Usa Today, Ahad (3/8). 

"Kami berharap dia akan terus membaik," kata Dokter Tom Frieden dalam tayangan Face the Nation di stasiun televisi CBS. Dikatakannya, virus Ebola merupakan suatu penyakit menakutkan karena diketahui begitu mematikan. Ia tidak bisa memprediksi masa depan dari setiap pasien.

Seorang warga AS lainnya yang terinfeksi virus tersebut adalah Nancy Writebol. Wanita itu dijadwalkan tiba di Amerika Serikat dalam beberapa hari lagi.

Seperti diketahui, Brantly dan Writebol berada di Liberia sebagai misionaris medis ketika mereka terinfeksi virus Ebola. Frieden mengatakan pihaknya menerima sejumlah email yang mempertanyakan mengapa warga Amerika Serikat tersebut yang terinfeksi harus kembali ke AS.

Namun, ia menyatakan dokter-dokter yakin bahwa dua orang warga AS dapat diobati tanpa menempatkan bahaya pada masyarakat lainnya. Virus ini, lanjut Frieden, menyebar melalui kontak langsung dengan darah, urin, air liur, dan cairan tubuh lainnya dari orang yang telah terinfeksi.

Dan tidak menyebar melalui udara. Virus tersebut, telah menewaskan 729 orang dan membuat sakit lebih dari 1.300 orang warga negara-negara di Afrika Barat speerti Liberia, Guinea dan Sierra Leone. Frieden mengatakan virus tersebut dapat menyebar dengan luas di rumah sakit Afrika karena tidak ada kendali saat melakukan pemakaman di mana orang-orang menyentuh tubuh korban Ebola.

"Saya tidak berpikir itu kita akan tertular virus Ebola dari mereka. Itu tidak akan terjadi di sini," ujar Frieden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement