REPUBLIKA.CO.ID, YUNNAN -- Gempa bumi mengguncang provinsi Yunnan, Cina selatan dan menggulingkan ribuan rumah pada Ahad (3/8). Gempa tersebut menewaskan sedikitnya 367 orang dan melukai lebih dari 1.800 warga.
Sekitar 12 ribu rumah ambruk di daerah Ludian, lokasi padat penduduk yang terletak sekitar 366 kilometer timur laut dari ibukota Yunnan, Kunming, Cina.
Dilaporkan, besarnya kekuatan gempa yang mencapai 6.1 skala richter (SR) tersebut terjadi pukul 04.30 waktu setempat. Menurut US Geological Survey, gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer, sekitar 23 kilometer barat daya kota Zhaotong, daerah Ludian.
Salah satu warga Zhaotong, Ma Liya, mengatakan kepada kantor berita Xinhua, jalan-jalan menjadi seperti medan perang setelah terjadi pemboman pasca gempa. Gempa ini jauh lebih buruk dari gempa yang melanda daerah itu pada 2012 dan menewaskan 81 orang.
"Ini jauh, jauh lebih buruk daripada apa yang terjadi setelah gempa dua tahun lalu. Saya tidak pernah merasa getaran kuat seperti sebelumnya. Apa yang bisa saya lihat adalah semua reruntuhan," kata Ma seperti dikutip dari CBC News, Ahad.
Laporan berita mengatakan tim penolong dan pencari (SAR) masih berusaha untuk mencapai korban lainnya di kota-kota terpencil pada Ahad malam.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan rasa belasungkawa kepada Pemerintah Cina dan keluarga korban yang tewas. "PBB siap untuk memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mobilisasi, jika diperlukan," kata Ban dalam sebuah pernyataan.