REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Lebih dari 400 ribu warga di bagian timur India terancam terkena banjir sebagai bencana susulan dari longsor yang menimpa Nepal. Resiko banjir itu memaksa pemerintah India mengevakuasi ribuan orang.

"Kami memindahkan warga dari area yang diperkirakan akan terdampak banjir," kata petugas unit pengelola bencana Bihar, Ashok Kumar.

Dia menambahkan saat ini pemerintah telah membangun setidaknya 117 kamp pengungsian. ''Sekitar 425.000 orang akan terdampak oleh banjir dan pemerintah setempat telah mengevakuasi 44.000 warga di empat distrik,'' ujarnya.

Wakil inspektur jenderal Pasukan Mitigasi Bencana Nasional, S.S. Guleria, menjelaskan di beberapa tempat pihaknya harus memaksa warga untuk meninggalkan rumahnya. "Banyak orang tidak mau meninggalkan rumahnya sehingga kami harus memaksa mereka--mengingat resiko bencana yang akan terjadi," kata Guleria.

Perdana Menteri India Narendra Modi juga menyatakan keprihatian atas situasi di Bihar dan berjanji akan membantu masyarakat setempat. Sejumlah pejabat pemerintahan India pada Sabtu mengatakan bahwa debit air sudah melampaui batas bahaya.

Di Nepal, 150 orang masih belum diketemukan akibat longsor yang menimpa distrik Sindhupalchowk pada Sabtu, demikian keterangan dari juru bicara kepolisian Ganesh K.C. Sekitar 40 orang telah diselamatkan namun kemungkinan penemuan korban selamat yang baru sangat tipis.

Sungai Sunkhosi sebelumnya telah memicu masalah bagi India dan Nepal setelah pada 2008 lalu berpindah arah dan menggenangi daratan luas. Lebih dari dua juta orang terdampak dan lebih dari 500 orang tewas pada saat itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika