Senin 04 Aug 2014 10:41 WIB

AS Serukan Pembebasan Dosen Uigur Ilham Tohti

Rep: C92/ Red: M Akbar
Ilham Tohti
Foto: www.theguardian.com
Ilham Tohti

REPUBLIKA.CO.ID, XINJIANG -- Dakwaan separatis yang diberikan kepada dosen ekonomi sekaligus aktivis Uigur, Ilham Tohti, menarik perhatian Amerika Serikat (AS). Juru bicara deputi Departemen Luar Negeri, Marie Harf, mengaku prihatin atas dakwaan kepada profesor ekonomi Cina tersebut.

''Kami menyerukan kepada pihak berwenang Cina untuk melepaskan (Tohti dan enam mahasiswa yang ditahan bersama dia),'' kata Marie.

Pengawas hak asasi manusia (HAM), Human Rights Watch yang berbasis di AS mengatakan tidak ada bukti publik bahwa Tohti terlibat dalam perilaku atau pernyataan yang dapat ditafsirkan sebagai standar objektif bahwa ia terlibat penghasutan atau tindakan kekerasan yang melanggar hukum

''Pemerintah Cina tampaknya ingin membungkam warga Uigur seperti Tohti, yang selama bertahun-tahun mencoba mengekspresikan keluhan mereka secara damai dan menganjurkan solusi damai,'' kata direktur Human Rights Watch di China, Sophie Richardson.

''Mengutuk orang moderat seperti Tohti tidak akan membawa perdamaian ke wilayah tersebut,'' lanjut Richardson.

Sophie mengatakan, keputusan Beijing mendakwa Tohti atas penghasutan separatis mengirimkan sinyal yang salah kepada warga Uigur ketika tensi mereka tinggi.

Senin (28/7) kemarin, polisi Cina menembak mati puluhan orang Uigur yang mengamuk di Yarkand, Xinjiang dalam perayaan Idul Fitri.

Orang-orang Uigur marah atas pembatasan yang dilakukan pemerintah Cina selama bulan suci Ramadhan dan pembunuhan terhadap lima keluarga Uigur. Sebuah sumber lokal Uigur mengatakan, hampir 100 orang tewas dan terluka akibat bentrokan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement