Senin 04 Aug 2014 20:14 WIB

Pawai Takbiran Yogyakarta di Mata Antropolog Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pawai Takbiran di Yogyakarta tahun ini 2014 semakin menjadi tontonan menarik bagi warga setempat maupun turis asing. Salah seorang di antaranya adalah Angie Bexley, seorang antroplog Australia yang sekarang menetap di Yogyakarta.

Pawai takbiran yang diselenggarakan di malam di akhir bulan Ramadan, Ahad (27/7) malam lalu, semakin banyak diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. "Pada awalnya kami secara tidak sengaja, ketika sedang mengendarai motor, melihat sebuah perahu raksasa yang sedang ditarik ke lokasi pawai," kata Angie, belum lama ini.

"Kami kemudian mendatangi lokasi, dimana begitu banyak peserta sudah berkumpul. Suasananya meriah. Anak-anak berlatih parade sambil melantunkan 'Allah Akbar'," tambah Angie.

Di Yogyakarta, pawai takbiran ini dipusatkan di sekitar Alun-Alun Utara.

Menurut Angie, para peserta dan penonton yang ditanyainya mengatakan bahwa di akhir Ramadan tahun 2014 ini mereka lega karena pemilihan presiden sudah berakhir, dan tidak ada kejadian yang tidak diinginkan di daerah mereka.

Berikut beberapa foto yang diambil oleh Angie Bexley.

https://publisher.radioaustralia.net.au/sites/default/files/images/2014/08/4/takbiran main foto.jpg

(Photo: Angie Bexley)

Perahu tradisional raksasa juga dibawa keliling kota.

giant tumpengan dish

(Photo: Angie Bexley)

Tumpeng raksasa yang dihiasi dengan berbagai hasil pertanian setempat.

support for palestine

(Photo: Angie Bexley)

Keprihatinan akan situasi di Gaza (Palestina) menjadi salah satu tema takbiran di tahun 2014.

rembaka for gaza

(Photo: Angie Bexley)

Sebuah mesjid menunjukkan dukungannya kepada Gaza.

participants from palace, kraton

(Photo: Angie Bexley)

Salah satu peserta pawai takbiran ini adalah dari Kraton.

drum band leader

(Photo: Angie Bexley)

Inilah kostum yang dipakai oleh pemimpin drumband yang mengawali pawai.

a float with arabic writing

(Photo: Angie Bexley)

Salah satu peserta pawai adalah kereta yang berisi tulisan kaligrafi Arab.

carnival participants

(Photo: Angie Bexley)

Pawai mengakhiri Ramadan semakin lama semakin menjadi tradisi di Yogyakarta.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement