REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Konsumsi energi Cina, yang merupakan salah satu indikator aktivitas ekonomi, naik 6.5 persen pada kuartal kedua. Berdasarkan laporan yang dirilis Dewan Ketenagalistrikan Cina (China Electricity Council), rerata kenaikan konsumsi energi di Cina naik sebesar enam persen selama 2014.

Pada semester pertama, penggunaan energi mencapai 2.63 trilyun kWh. Angka ini meningkat 5.3 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Data resmi menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi naik 7.4 persen selama periode tersebut. Namun capaian ini masih di bawah target pemerintah yang mematok pertumbuhan sebesar 7.5 persen.

Penggunaan listrik oleh industri primer turun 4.6 persen dibanding tahun lalu. Konsumsi energi pada sektor industri naik 1.5  persen. Sementara pada industri tersier bertambah hingga 6.9 persen.

Dikutip dari laman chinadaily.com, Dewan Ketenagalistrikan Cina memperkirakan perekonomian akan tumbuh stabil pada sisa tahun ini. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang menunjang iklim ekonomi Cina. Dampaknya, penggunaan energi akan terus naik pada semester kedua 2014.

Sejauh ini, beberapa indikator yang menjadi kunci dalam aktivitas ekonomi menunjukkan geliat positif. Indeks pembelian manajerial tumbuh 51.7 persen pada Juli. Capaian ini merupakan yang tertinggi selama dua tahun terakhir.

Ikuti Whatsapp Channel Republika