Selasa 05 Aug 2014 08:05 WIB

India Tolak Modernisasi Aturan Perdagangan Multilateral WTO

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Symbol of World Trade Organization (WTO)
Foto: snus-news.blogspot.com
Symbol of World Trade Organization (WTO)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- India memberikan pukulan fatal pada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan menolak modernisasi aturan global pada forum pusat untuk transaksi perdagangan multilateral. 

Dalam jangka pendek, ini adalah satu kemunduran, sebab India sebelumnya menyetujui persyaratan tersebut dalam konferensi tingkat menteri di Bali Desember 2013.

Pekan lalu, India memveto penerapan perjanjian WTO yang ingin menyederhanakan, merampingkan, dan melakukan standardisasi aturan pengiriman barang lintas batas. India melakukan hal tersebut karena ingin menjamin keamanan pangannya. 

Konferensi 160 anggota WTO di Jenewa bertahan untuk menegakkan perjanjian multilateral yang ada. Namun, tampaknya negara-negara yang lebih kecil sedang mencoba bergerak maju untuk memperbaharui aturan-aturan perdagangan di antara mereka sendiri.

"Tanpa perombakan serius, masa depan WTO terlihat seperti Liga Bangsa-Bangsa. Mungkin pada akhirnya itulah yang beberapa pemerintah inginkan," ujar Profesor Simon Evenett dari Swiss Institute for International Economics, Selasa (5/8).

Setelah menuai kecaman luas, negara terpadat kedua di dunia itu menyatakan ingin tetap pada perjanjian asal ada jaminan kuat untuk melindungi keamanan pangan lokal sampai solusi permanen ditemukan. 

Selama beberapa tahun terakhir, banyak negara dengan ekonomi besar menuangkan energi mereka untuk meliberalisasi perdagangan di daerah-daerah tertentu atau di sektor ekonomi tertentu. 

Profesor Ekonomi Internasional di Geneva Graduate Institute, Richard Baldwin menyarankan negara-negara perdagangan besar, seperti India, Amerika Serikat, Uni Eropa, Tiongkok dan Brasil untuk bersama-sama menjaga perjanjian WTO untuk menjadi lebih relevan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement