REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM-- Israel dan faksi-faksi Palestina telah menyepakati gencatan senjata selama 72 jam. Gencatan senjata tersebut akan dimulai pada hari ini, Selasa (5/8) dari pukul 08.00 waktu setempat.
Kesepakatan ini tercapai di Kairo, Mesir, yang mana negara tersebut menjadi penengah agar kedua belah pihak melakukan gencatan senjata. Banyak desakan dari pihak internasional yang meminta Israel menghentikan serangan, mengingat banyaknya korban sipil di Jalur Gaza.
"Kami warga Palestina telah menyetujui usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Mesir," ujar Azzam Al-Ahmed, pemimpin delegasi Palestina, sesaat setelah pertemuan di Kairo, dilansir Maan News, Senin (4/8).
Seorang sumber juga mengatakan pada Maan News, jika faksi-faksi Palestina sepakat melakukan gencatan senjata tiga hari. Bahkan gencatan senjata ini disebut oleh mereka, dapat memungkinkan jalan penghentian pertempuran secara permanen tercapai.
Faksi-faksi Palestina, yang diantaranya termasuk Hamas dan Jihad Islam mengadakan pertemuan setelah persetujuan gencatan senjata. Mereka masih menuntut gencatan senjata dapat dilakukan secara permanen apabila Israel menghentikan blokade atas Gaza, seperti yang selama ini dilakukan.
"Kami tidak ingin adanya blokade di Gaza. Itu hak alamiah yang harus diperoleh seluruh warga Gaza, mereka harus hidup dengan bebas," ujar Ezzat Al Rishq, pejabat senior Hamas sekaligus anggota delegasi Palestina, Senin (4/8).