REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- SodaStream, perusahaan minuman berkarbonasi milik Israel yang berbasis di Tepi Barat, menutup tokonya EcoStream di Brighton, Inggris. Pengecer soda terbesar ini, John Lewis juga tak lagi menyediakan stok soda itu setelah dua tahun diprotes.
EcoStream tutup Senin (4/7) dan jaringan Lewis mengumumkan penutupannya Selasa (5/8) ini dan akan mengosongkan stok dari gudang mereka. Dalam pernyataan resminya, SodaStream tidak menyebut penutupan ini akibat protes dan ajakan boikot produk Israel atau gerakan boikot, penghentian investasi, dan sanksi.
''Selama dua tahun belakangan ini perusahaan kami memutuskan untuk fokus pada cabang usaha lain. Usaha kami di Inggris sedang dalam pertumbuhan yang baik, lebih dari 20 persen per tahunya,'' kata juru bicara SodaStream seperti dikutip Jewish Chronicle.
Keputusan SodaStream ini dipicu demonstrasi setiap Sabtu di depan EcoStream selama dua tahun ini sebagai aksi solidaritas terhadap Palestina.
Di London, Kampenye Solidaritas Palestina juga digelar setiap dua pekan sekali di depan John Lewis di pertokoan Oxford Street. Kelompok yang melakukan unjuk rasa juga sudah berkomunikasi dengan CEO John Lewis, Andy Street, untuk mendahulukan kepentingan kemanusiaan sebelum berhitung keuntungan.